Senin, 21 Mei 2012

ilmu pendidikan

Pengertian Pendidikan Islam

Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang pengertian Pendidikan Islam, terlebih dahulu kita akan membahas mengenai pendidikan dan Islam itu sendiri. “Dalam GBHN 1973 ada dikemukakan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup (Sahabuddin, 1985)”
Ini berarti bahwa pendidikan itu adalah kegiatan yang diadakan atau yang dilakukan dengan sengaja, di dalamnya selalu ada maksud, ada alasan untuk apa hal itu diadakan atau dikerjakan.
Sahabuddin menjelaskan bahwa : Pendidikan adalah kegiatan yang mengandung tanggung jawab untuk memanusiakan manusia, untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Tanggung jawab itulah yang mengharuskan pendidik mengatur dan mengarahkan kegiatan, memikirkan cara, alat dan metode yang akan digunakan dalam proses pendidikan, mengusahakan alat evaluasi untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pendidikan (Sahabuddin, 1985).
Islam adalah “damai”, tenteram, atau agama yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan kitab suci Al-Qur’an Karim.( Tafsir, 1992) Jadi kata Islam dalam Pendidikan Islam menunjukkan warna pendidikan tersebut, yaitu pendidikan yang berwarna (bernuansa) Islam (Pendidikan Islami).
Untuk memahami betul-betul pengertian pendidikan Islam yang persis tentang apa yang dimaksud dengan Pendidikan Islam dan pendidikan dikalangan orang-orang Islam. Dengan pengertian bahwa yang kita maksudkan itu adalah kerangka pemikiran yang menangani berbagai masalah-masalah pengajaran, dan konsep-konsep pendidikan dalam asas-asas teoritisnya dan media praktisnya, seperti dinyatakan dalam Al-Qur’an dan  As-Sunnah sebagai dasar pokok Pendidikan Islam, tanpa mengabaikan sebagian pemikiran dari berbagai pakar ilmu yang ada kaitannya dengan Islam itu sendiri.
Dalam Islam pendidikan mendapatkan perhatian yang begitu serius, maka tak heran jika Allah SWT menjanjikan kepada ummatNya yang berilmu suatu derajad yang lebih dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini tertuang dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:   “Allah akan mengangkat derajad orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan
Belakangan ini ditanggapi oleh kebanyakan orang, bahwa yang disebut dengan Pendidikan Islam itu adalah pengajaran agama yang dilaksanakan dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi. Bagi penulis itu ada benarnya, tetapi belum sempurna, sebab belum mencakup keseluruhan aspek nilai yang ada dalam Islam secara maksimal.
Arifin (Arifin, 1993)  menjelaskan bahwa: “Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang bersifat progressif menuju ke arah kemampuan optimal anak didik yang berlangsung di atas nilai-nilai ajaran Islam. Sedangkan ilmu Pendidikan Islam teoritis berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi proses operasionalnya yang akan menjadi umpan balik untuk mengoreksi berbagai teori yang disusun dalam ilmu Pendidikan Islam, misalnya tentang bagaimana cara mendidikkan keimanan kepada anak didik, atau berbagai dampak negatif dari kemajuan ilmu dan tehnologi, harus ditangkal melalui Pendidikan Islam dan sebagainya.
Dengan demikian penulis berpendapat bahwa Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan secara sadar melalui proses dengan tujuan “memanusiakan manusia” atau dengan kata lain bagaimana membimbing anak menjadi manusia seutuhnya, yang beriman dan bertakwa, serta memiliki kepribadian yang Islami dan berakhlak mulia, sehingga dalam kehidupannya, diharapkan mampu berbuat yang lebih baik bagi dirinya sendiri dan orang lain, serta berguna bagi bangsa dan negara.
Untuk mengenal apa sebenarnya Pendidikan Islam itu, penulis menggandengkan antara pengertian dan tujuan Pendidikan Islam, dengan kata lain manusia bagaimana yang diinginkan melalui proses atau usaha Pendidikan Islam tersebut. Pendidikan Islam diharapkan mampu menciptakan manusia yang memiliki tanggung jawab, dan rasa cinta kasih yang tinggi serta iman yang kuat. Disamping itu mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat disekitarnya, serta menjadi tauladan dalam rangka mewujudkan impian hidup setiap manusia yakni kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Menurut Langgulung (1996), tujuan pendidikan itu  adalah : “untuk menjalankan tiga fungsi yang semuanya bersifat normatif”. Ketiga fungsi yang dimaksud adalah : Pertama, menentukan haluan bagi proses pendidikan; Kedua, sekaligus dengan pelaksanaan penentuan haluan dan proses pendidikan itu, dianggap bernilai dan dia diinginkan, maka tentulah akan mendorong pelajar mengeluarkan tenaga yang diperlukan. Ketiga, pendidikan itu mencapai fungsi untuk menjadi kriteria dalam menilai proses pendidikan.
Pendidikan Islam memiliki ciri khas tersendiri dalam merumuskan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pendidikan tersebut. Dalam artian bahwa tujuan yang ingin dicapai harus sesuai dengan tuntutan dan ajaran Islam. Esensi dasar manusia diciptakan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an  surah  Adz-Dzariyat ayat 56 berbunyi :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah kepada-ku”.
Berdasarkan hal tersebut, maka diharapkan melalui pendidikan agama Islam anak dapat diarahkan ntuk memiliki sikap dan prilaku yang terpuji. Salah satu sikap dan prilaku terpuji tersebut adalah agar anak memiliki sikap dan prilaku disiplin setiap hari. Kedisiplinan tersebut tidak hanya dibutuhkan saat berada di lingkungan keluarga, akan ttapi termasuk dilingkungan masyarakat. Dengan demikian diharapkan kedisiplinan tersebut dididik dan dilatihkan ketika siswa berada di lingkungan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar